Subscribe Us

header ads

Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi Dan Mark Up Anggaran Rabat Beton Di Desa Bojong Nangka

SERANGdelikhukum.com — Pembangunan rabat beton sepanjang 180 meter di Kampung Rego Rinu RT 01/01 Desa Bojong Nangka, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, dibiayai oleh APBDes 2025 dengan total biaya sebesar Rp. 140.521.000,- diduga sarat penyimpangan anggaran. Dugaan tersebut mencuat setelah sejumlah pihak menyoroti ketidaksesuaian antara papan informasi proyek dan kondisi fisik bangunan. 


Pantauan awak media saat dilokasi menemukan sejumlah kejanggalan seperti, pekerjaan proyek rabat beton di Desa Bojong Nangka. ditemukan adanya dugaan mark-up atau peningkatan harga yang tidak wajar. Sehingga anggaran proyek menjadi Seperti kita lihat pada pembangunan jalan rabat beton yang bersumber dari anggaran APBDes tahun 2025 terkesan dikerjakan asal asalan yang penting jadi, tetapi hasil kualitas nya buruk. (Minggu/14/09/25).


Fakta ini diperkuat dengan adanya dokumentasi di lapangan, pengerjaan pembangunan jalan rabat beton sudah mengalami retak retak di beberapa titik dan di dapati pengunaan agregat yang sedikit bagian sisinya tidak ada agregat, padahal penggunaan agregat tersebut sangat lah penting untuk pemadatan dan penahan beton jalan supaya tidak amblas atau retak, sebagai pemaksimalan pekerjaan.  


•Perhitungan Volume 


•180X2,5X0,15 = 67,5 M³ 


•140.521.000÷67,5 M³ = Rp 2.081.792 M³


Saat dikonfirmasi para pekerja membeberkan pekerjaan ini di kerjakan secara swakelola oleh masyarakat setempat, mulai kerja dari awal sampai sekarang sudah berjalan empat hari, untuk yang kerja berjumlah 11 orang, " kami bekerja sudah 4 hari dan upah tenaga kerja kami dibayar sistim harian pak, tapi tidak tahu jumlahnya berapa, kalau untuk yang kerja semua nya orang sini dan tim pelaksana kegiatan (TPK) baru saja pergi naik motor, " ucapnya.


Untuk mengetahui informasi mengenai proyek tersebut, awak media menghubungi kepala desa bojong nangka, Nanang melalui pesan singkat Whats App (WA), mengatakan kepada wartawan, " dari mana harga segitu, iya itu bukan untuk beton saja kang, pajak, HOK, dll, " katanya.



Masih lanjut, Ketika di tanyakan terkait pekerjaan yang mengalami retak retak di beberapa titik dirinya mengatakan, " Iya biasa faktor tanah labil karena pemadatan nya kurang karena kita tidak menggarkan alat berat kang, " dalihnya.


Dengan adanya hal seperti ini Anggaran Dana Desa menjadi perhatian serius setelah ditemukan dugaan adanya mark-up 


Masyarakat mendesak aparat penegak hukum dan dinas terkait untuk turun tangan dan memeriksa proyek betonisasi di Desa Bojong Nangka. Yang diduga tidak sesuai spesifikasi.


(Asep)


 

Post a Comment

0 Comments